Minggu, 29 Maret 2015 0 komentar

Softskill, Algoritma & Pemrograman, Serta Kasus di Elektro



a.      Softskill
            Pembahasan kali ini adalah tentang softskill. Yang setiap orang punya tapi tidak pernah, mengeksplorenya, mengembangkannya dan menjadikan kebiasaannya. Suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya.
Pengalaman pribadi saya yang orang lain belum tentu punya softskill dalam berorganisasi. Karena saya menyadari tugas dan fungsi dari seorang mahasiswa.  Dari awal tidak ingin menjadi mahasiswa yang tak acuh kepada, diri sendiri, lingkungan, bangsa, negara dan lain-lain. Macam-macam softskill yang saya dapat selama belajar di organisasi dan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri adalah Integritas, inisiatif, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan untuk belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, management waktu, management konflik dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat dan kalo kita dikuliah tidak mengembangkannya kita tidak akan tau akan pengalaman tersebut.

            Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.

b.      Algoritma & Pemrograman
1.      Konsep Dasar
Algoritma merupakan fondasi yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin menyelesaiakan sebuah permasalahan logika secara terstruktur, efektif dan efisien yaitu yang ingin menyusun program computer untuk menyelesaikan suatu persoalan.

2.      Defisini Algoritma
Ada beberapa definisi algoritma diantaranya adalah :
    1. Algoritma adalah penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan matematis.
    2. Algoritma adalah suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya.
    3. Algoritma adalah susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi data input menjadi output yang berupa informasi.

3. Sejarah Algoritma
Sejarah mencatat bahwa algoritma berasal dari sebuah kata al-khawarizmi yang berasal dari seorang muslim yang bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Kwarizmi, beliau merupakan ahli matematika dan astronomi dari Persia, dan juga merupakan penulis buku “Aljabar wal Muqobala”. Beliau dianggap sebagai pencetus pertama algoritma karena di dalam buku tersebut Abu Ja’far menjelaskan langkah-langkah dalam menyelesaikan berbagai persoalan arirmatika (aljabar).

4.      Ciri-ciri Algoritma
Menurut Donald E. Knuth penulis buku algoritma abad XX, menyatakan bahwa ada beberapa ciri algoritma, yaitu :
  1. Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhenti setelah mengerjakan serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat, sehingga tidak memiliki arti ganda, tidak membingungkan (not ambiguous)
  3. Memiliki masukan (input) atau kondisi awal
  4. Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir
  5. Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan masalah.

5.       Sifat Algoritma
Sesuai dengan ciri-ciri dari algoritma pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sifat suatu algoritma adalah :
  1. Input : Suatu algoritma mempunyai input atau kondisi awal sebelum dilaksanakan, bias berupa nilai-nilai peubah yang diambil dari himpunan khusus.
  2. Output : Suatu algoritma akan menghasilkan output setelah dilaksanakan. Suatu algoritma akan mengubah sebuah kondisi awal menjadi kondisi akhir, dimana nilai output diperoleh dari nilai input yang telah diproses melalui algoritma.
  3. Definiteness : Langkah-langkah yang dituliskan dalam algoritma terdefini dengan jelas sehingga mudah dilaksanakan oleh pengguna algoritma.
  4. Finiteness : Suatu algoritma harus memiliki kondisi akhir atau output setelah sejumlah langkah yang terbatas jumlahnya dilakukan terhadap setiap kondisi awal atau input yang diberikan.
  5. Effevtiveness : Setiap langkah dalam algortima dilaksanakan dalam suatu selang waktu tertentu sehingga pada akhirnya didapatkan solusi sesuai dengan yang diharapkan.
  6. Generality : Langkah-langkah algoritma berlaku untuk setiap himpunan input yang sesuai dengan persoalan yang diberikan, tidak hanya untuk himpunan tertentu.

6.         Struktur Algoritma
Agar algoritma yang ditulis lebih teratur, maka struktur algoritma sebaiknya dibagi  ke dalam beberapa bagian. Diantaranya :
  1. Bagian kepala (header) : memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis
  2. Bagian Deklarasi ( definisi variable ) : memuat definisi nama variable, nama tetapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam algoritma.
  3. Bagian Deskripsi (rincian langkah ) : memuat langkah-langkah penyelesaian masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang mengubah data input menjadi output.

Contoh berikut ini adalah struktur algoritma. Algoritma ini akan menghitung luas sebuah luas lingkaran dengan input jejari lingkaran tersebut. Luas lingkaran adalah phi*jari*jari.
Algoritma Luas_lingkaran
{Menghitung sebuah luas lingkaran apabila jari-jari tersebut diberikan}
Deklarasi
{Definisi nama tetapan}
Const phi = 3.14;
{Definisi nama peubah/variabel}
Real jari-jari, Luas;
Deskripsi
Read(jari-jari);
Luas = phi * jari-jari * jari_jari;
Write(Luas);

7.       Defisini Pemrograman
Pemrograman adalah aktifitas yang berhubungan dengan pembuatan program dengan mengikuti kaidah bahasa pemrograman tertentu. Dalam konteks pemrograman terdapat sejumlah bahasa pemrograman seperti Pascal, C, C#, dan BASIC.
Adapun secara garis besar bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi :
  1. Bahasa pemrograman tingkat tinggi ( high-level language )
Adalah bahasa pemrograman yang berorientasi kepada bahasa manusia. Program yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami oleh manusia, biasanya menggunakan bahasa inggris, misalnya IF, FOR, While, dll.
Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah : C, C#, BASIC, PHP, VB, VB.NET, JAVA, dll.
  1. Bahasa pemrograman tingkat rendah ( low-level language )
Adalah bahasa pemrograman yang berorientasi kepada mesin. Bahasa ini hanya menggunakan kode biner ( hanya mengenal bilangan 0 dan 1 ) atau suatu kode sederhana untuk menggantikan kode-kode tertentu dalam system biner.
Contoh : kode ASCII yang merepresentasikan karakter ke dalam bilangan biner.

8.      Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan Pemrograman
Sebelum dapat menyelesaikan masalah dengan program, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan terlebih dahulu :
  1. Menganalisis masalah
Yaitu tindakan untuk mengidentifikasi informasi yang menjadi keluaran pemecahan masalah dan data-data yang menjadi masukan.
Dengan kerangka pemecahan masalah = Masukan -> Algoritma -> Keluaran
  1. Membuat algoritma
Yaitu menuangkan ide dari pengidentifikasian masalah ke dalam bentuk algoritma baik dengan menggunakan Flowchart atau PseudoCode
  1. Menuangkan algortima ke dalam bentuk program.
Yaitu proses membuat kode dengan menggunakan sebuah  bahasa pemrograman untuk mendapatkan hasil sesuai dengan permasalahan
  1. Mengeksekusi dan menguji program (implementasi).
Yaitu proses pengujian terhadap suatu program yang digunakan, apakah nantinya berhasil sesuai yang diharapkan atau masih terjadi kesalahan-kesalahan.

c.       Kasus di Elektro
Aplikasi Short Message Service (SMS) untuk Layanan Tagihan Rekening Listrik
Zakarias Situmorang
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik St. Thomas SU

Abstrak- Aplikasi SMS untuk layanan info tagihan listrik pada PT. PLN (persero) Ranting Gunungsitoli . Adapun kegunaan dari sistem ini adalah mempercepat informasi tagihan listrik kepada pelanggan maupun kepada kolektor sehingga proses pembayaran tagihan listrik lebih cepat dan lebih efektif. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 untuk membangun database.
I. LATAR BELAKANG
PT. PLN (PERSERO) Ranting Gunungsitoli adalah perusahaan negara yang melayani kebutuhan pasokan listrik pada masyarakat luas, pabrik maupun perkantoran. Batas pembayaran tagihan listrik setiap bulan adalah tanggal 20 dan biasanya pada loket pembayaran terdapat antrian yang panjang.Pada PT.PLN Ranting Gunungsitoli ada istilah pembayaran secara kolektif. Pembayaran tagihan listrik secara kolektif adalah pembayaran yang dilakukan oleh orang yang ditunjuk. Umumnya pelanggan yang melakukan pembayaran secara kolektif adalah pelanggan yang berada pada perumahan yang tidak punya waktu membayar sendiri ke loket PLN dan pelanggan dari desa yang jauh dari loket tempat pembayaran tagihan listrik. Untuk melakukan pembayaran secara kolektif petugas yang ditunjuk harus mengetahui berapa jumlah uang yang harus dibawa ke loket pembayaran karena jika tidak cukup pembayaran secara kolektif bisa gagal dan harus kembali untuk melengkapi kekurangan uang. Untuk kontrol pembayaran tagihan kolektif, pelanggan dapat meminta info status tagihan rekening listriknya ke PLN dengan pengiriman SMS.

Untuk mengatasi hal di atas diperlukan sistem yang dapat memberikan informasi besarnya tagihan listrik secara kolektif dan informasi tagihan listrik per pelanggan. Untuk keperluan sistem, maka data kolektif harus terlebih dahulu didaftarkan pada sistem. Komputer akan membaca isi SMS dan memprosesnya untuk mendapatkan besar biaya rekening tagihan dan selanjutnya mengirim SMS yang berisi besarnya biaya tagihan seluruh pelanggan kolektif ke ponsel petugas kolektif.
Dengan adanya sistem ini maka pelanggan yang akan melakukan pembayaran tagihan listrik secara kolektif dapat mempersiapkan dana guna pembayarannya serta meringankan pekerjaan petugas loket, sehingga diperlukannya
Aplikasi Short Message Service (SMS) Untuk Layanan Tagihan Rekening Listrik Pada PT PLN (Persero)”.

Maksud pembuatan perangkat lunak Short Message Service (SMS) Untuk Layanan Tagihan Rekening Listrik Pada PT PLN (Persero), dengani tujuan adalah untuk membantu pelangan dan petugas kolektif dalam melakukan pembayaran tagihan rekening listrik serta mempercepat pekerjaan petugas pada loket kasir sebagai pengelola tagihan pelanggan.

II. TEORI PENDUKUNG
2.1 Telepon Selular (Ponsel)
Ponsel adalah sistem komunikasi bergerak (mobile) yang berkembang menjadi sistem dua arah dimulai dari terciptanya sistem pager dua arah yang disediakan perusahaan SkyTel dan GoWeb. Kemudian sistem ini disusul berturut-turut dengan lahirnya generasi pertama (1G) layanan selular analog. Telepon radio bergerak ini mulai digunakan di kalangan maritim dan militer pada awal abad ke-20. Salah satu bentuk layanan selular analog adalah Advanced Mobile Phone System (AMPS) yang dikembangkan oleh laboratorium Bell dan penanganan distribusinya di Indonesia dilakukan oleh Komselindo, Metrosel dan Telesera (Sutejo, 2003).
2.2 Layanan Pesan Singkat (Short Message Service)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah fitur layanan yang terdapat pada ponsel yang berguna untuk melakukan pengiriman pesan singkat dalam format teks ke sesama pengguna ponsel baik ke sesama operator maupun antar operator. SMS pertama pertama kali muncul dibelahan Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu Global System For Mobile (GSM). Dipercaya bahwa message pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah personal computer (PC) ke telepon mobile (bergerak) dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel, dan beberapa operator lainnya. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA), hingga Code Division Multiple Access (CDMA).

Layanan pesan singkat memungkinkan pelanggan pemanggil mengirimkan atau meninggalkan pesan teks singkat sebanyak 160 karakter (huruf, angka dan tanda baca). Pesan yang tidak dapat disampaikan akan tersimpan pada pusat data layanan pesan teks singkat sampai pada waktunya ponsel dapat dicapai. Tentu saja batas lamanya waktu penyimpanan tergantung pada operator yang menangani layanan ponsel yang bersangkutan. Pada era kompetisi global saat ini, diferensiasi layanan merupakan faktor yang cukup signifikan untuk mencapai sukses service provider. Sekali sebuah layanan tergelar seperti telepon, maka SMS merupakan sebuah senjata yang cukup ampuh dalam rangka diferensiasi layanan. Bahkan bila pasar menerima dengan antusias, maka tidak mustahil SMS akan menjadi sumber pendapatan baru bagi service provider atau operator telekomunikasi. Beberapa keuntungan yang didapat operator atau service provider adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan average revenue per user dan callcompletion pada jaringan dengan meningkatkankemampuan notifikasi SMS.
2. SMS merupakan layanan komplemen atau berbagaialternatif dari layanan paging yang ada.
3. Memungkinkan akses data wireless untuk pelanggan korporasi.
4. Dapat memberikan nilai tambah dengan adanya email,voice mail, dan fax mail integration, reminder service, stock and currency quotes, jadwal penerbangan, dan lain lain
5. Dapat digunakan untuk mempermudah proses administrasi seperti advice of charge, over- the-air downloading, dan service provisioning.
6. Melindungi sumber daya penting seperti voice channel karena SMS menggunakan control channel.
7. Dapat dijadikan sarana notifikasi terhadap layanan baru.

2.3 Penggunaa SMS Pada Aplikasi
SMS pada awalnya didesain untuk pertukaran teks yang berukuran kecil, terutama digunakan untuk keperluan notifikasi dan paging baik numerik maupun alphanumerik. Akan tetapi dengan perkembangan pesat SMS, kemudian bermunculan berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan fasilitas SMS. Sifat transmisi SMS yang berupa short burst membuat jenis aplikasi yang memanfaatkan SMS biasanya berupa aplikasi pengiriman data yang ringkas dan pendek. Sifat perangkat SMS yang mobile dan dapat mengirimkan informasi dari mana saja selama masih dalam cakupan layanan operator, memunculkan aplikasi lapangan dimana informasi-informasi pendek yang dikumpulkan dari lapangan dikirimkan secara berkala kepada pusat pengolahan informasi. Di bidang transportasi, aplikasi ini diterapkan untuk keperluan tracking terhadap keberadaan armada angkutan yang sedang berada di jalanan. Untuk keperluaan pemantauan kondisi cuaca di lapangan juga dapat di tempatkan perangkatperangkat pemantau yang secara periodik mengirimkan catatan kondisi cuara setempat meliputi temperatur udara dan kelembapan.
Aplikasi lainnya berupa remote reading yang dapat diterapkan oleh perusahaan listrik atau perusahaan listrik atau perusahaan air. Pembacaan meter penggunaan listrik atau air dapat dilakukan secara jarak jauh dengan memasang perangkat berkapabilitas SMS pada meteran yang ada pada pelanggan. Perangkat ini secara periodik, sesuai siklus penagihan, akan mengirimkan informasi pembacaan meteran pelanggan sehingga data collecting dapat dilakukan secara massal, tidak perlu lagi harus ada petugas yang berkeliling mencatat meteran yang selain membutuhkan waktu yang lama juga rentan terhadap kecurangan-kecurangan di lapangan. Dalam interkoneksi antara jaringan SMS dengan internet, bermunculan aplikasi-aplikasi internet yang di-SMS-kan seperti mail-to-SMS dan SMS-to-Mail. Aplikasi ini memungkinkan orang mengirimkan atau menerima email melalui pesawat telepon genggam yang dibawanya. Penerimanya biasanya sangat terbatas, baik dalam hal jumlah karakter, adanya attachment, dan body email yang ber-format non-teks. Pada umumnya layanan penerimaan email melalui SMS hanya berupa notifikasi. Layanan ini membuat orang dapat dengan mudah mengirim email dari manapun berada, tidak perlu harus dial-up ke internet. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh fasilitas SMS memungkinkan dikembangkannya berbagai aplikasi lain yang berbasis SMS. Akan tetapi, sukses aplikasi berbasis SMS sangat tergantung pada permintaan, minat, dan
kebutuhan pengguna.

2.4 Perintah Attention Command (AT Command)
Dibalik tampilan menu Message pada sebuah ponsel sebenarnya adalah AT Command 2x yang bertugas mengirim/menerima data/ke SMS Centre. AT Command tiap-tiap device bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. AT Command adalah perintah untuk modem sebagai pemberi sinyal alat penghubung (signalling interface), awalnya AT Command dibuat oleh Hayes digunakan untuk modemmodem produknya, kemudian AT Command tersebut menjadi perintah (Command) modem standard internasional (Khang, 2002). Perintah AT Command yang digunakan diberikan.tabel 1.

TABEL I
PERINTAH AT COMMAND
No
Command
Fungsi
1
AT+CMGL
Membaca Daftar SMS dari Modem
2
AT+CMGS
Mengirim SMS
3
AT+CMGD
Menghapus SMS dari Modem
4
ATE
Menguji modem
5
ATZ
Membuat modem dalam kondisi Ideal

Pada saat ponsel dihubungkan dengan komputer melalui Connectivity Adapter Cable (CAC), maka ponsel beroperasi sebagai Data Circuit-Terminating Equipment (DCE) dan komputer beroperasi sebagai Data Terminal Equipment (DTE) atau perangkat yang dapat mengirimkan atau menerima sinyal data digital, dan saat itu komputer “melihat” ponsel sebagai modem. AT Command untuk SMS biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit-unit PDU (Protocol Data Unit) (Khang, 2002).

III. APLIKASI SMS INFO TAGIHAN REKENING
LISTRIK
Short Message Service (SMS) untuk layanan tagihan rekening listrik pada PT PLN (Persero) merupakan aplikasi SMS untuk mengakses layanan informasi tagihan rekening listrik secara kolektif dari ponsel kolektor ke Server PLN. Aplikasi ini juga dapat digunakan oleh pelanggan listrik untuknmengetahui informasi tagihan rekening listriknya. Untuk menggunakan sistem ini, kolektor tagihan rekening listrik kolektif mengirim SMS ke nomor ponsel komputer Server dengan format layanan yang sudah ditentukan. Pelanggan yang hendak memakai layanan ini harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi nomor ponsel agar dikenal oleh sistem. Cara meregistrasi nomor ponsel pelanggan agar dapat menggunakan layanan SMS tagihan rekening listrik adalah dengan pengiriman SMS registrasi dengan menyertakan
nomor IdPelanggan. Setelah melakukan registrasi, server sistem akan mengirimkan SMS konfirmasi registrasi ke ponsel pelanggan.
Berikut format SMS yang digunakan:
a.  Registrasi ponsel pelanggan. Reg<spasi>nomor ID Pelanggan Listrik<spasi>#
b.Informasi besarnya tagihan listrik oleh pelanggan Info<spasi> nomor ID Pelanggan Listrik<spasi>kode bulan<spasi>#
Keterangan: kode bulan = 01 _ Januari, 02 _Pebruari dan seterusnya
c.Informasi besarnya tagihan listrik oleh petugas kolektor Col<spasi>kode kolektif<spasi>kode bulan<spasi>#
Keterangan:
Kode kolektif _ A1 _ kolektif A-1, A2 _ kolektif A2 danseterusnya.
kode bulan = 01 _ Januari, 02 _Pebruari dan seterusnya.
 
Alur pengiriman SMS layanan dari kolektor maupun pelanggan listrik ke komputer server sistem informasi tagihan listrik dapat dilihat seperti pada Gambar 1. Algoritma Aplikasi Short Message Service (SMS) Untuk Layanan Info Tagihan Rekening Listrik Secara Kolektif Pada PT PLN (Persero) terdiri dari algoritma untuk pengolahan data SMS untuk melakukan registrasi ponsel pelanggan, pengiriman SMS berupa informasi tagihan rekening listrik bagi petugas kolektif maupun pelanggan. Implementasi Aplikasi Short Message Service (SMS) Untuk Layanan Info Tagihan Rekening Listrik Secara Kolektif Pada PT PLN (Persero) ini adalah hasil dari perancangan program yang terdiri dari tampilan Login, Menu Utama serta tampilan program pendukung.
4.1 Tampilan Menu Utama
Pada tampilan menu utama terdapat Menu Utility, About, Help dan Exit. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2 Tampilan Menu Utama
Keterangan:
Pada tampilan menu utama terdapat tampilan berupa list box yang berfungsi untuk menampilkan SMS yang masuk melalui modem. SMS yang masuk berasal dari SMS pelanggan dan SMS kolektor.
4.2 Tampilan Data Kolektor
Pada tampilan Data Kolektor berguna untuk melakukan edit data kolektor. Tampilan Data Kolektor dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 3 Tampilan Data Kolektor
4.3 Tampilan Data Pelanggan
Pada tampilan Data pelanggan berguna untuk melakukan pemasukan data pengguna listrik. Tampilan Data Pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Tampilan Data Pelanggan
4.4 Tampilan Data Tagihan
Pada tampilan Data Tagihan berguna untuk melakukan pemasukan data-data perhitungan besarnya tagihan listrik pelanggan. Tampilan Data Tagihan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Data Tagihan
V. KESIMPULAN
Pembuatan perangkat lunak Aplikasi Short Message Service (SMS) Untuk Layanan Info Tagihan Rekening Listrik Pada PT PLN (Persero), maka dapat disimpulkan bahwa perangkat
lunak ini dapat:
1. Pelanggan mendapatkan informasi besarnya tagihan listrikper bulan
2. Kolektor mendapatkan informasi tagihan listrik pelanggannya per bulan dan akumulasi tagihan pelanggannya.
3. Membuat laporan tagihan listrik pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Budi Sutejo, Dharma Oetomo, S.Kom., MM, Yosia Handoko, 2003,
“Teleakses Database Pendidikan berbasis Ponsel”, Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
[2] Bustam Khang, Ir., 2002, “Trik Pemrograman Aplikasi Berbasis
SMS”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
[3] Jose Ramalho, 2001, ”Microsoft SQL Server, ” Elexmedia Komputindo,
Jakarta.
[4] Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 1989, ” Analisis Dan Desain”,
Penerbit ANDI, Yogyakarta.
[5] Rahadian Hadi, 2001,”Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0”,
Elexmedia Komputindo, Jakarta.
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/3GPP# Standards, Diakses tanggal 19
Agustus 2010.
[7] http://en.wikipedia.org/wiki/European
_Conference_of_Postal_and_Telecommunications_Administrations,
Diakses tanggal 19 Agustus 2010.

http://usupress.usu.ac.id/files/Prosiding%20Seminar%20Nasional%20Ilmu%20Komputer%202010%20Vol_%20I%202010%20.pdf
 
;