Ada
gelombang asmara yang tidak bertemu
ohh...
Rupanya
ini senyawa yang dinamakan rindu
aku
bertaruh pada putri bintang
Bahwa
aku akan menemuimu nanti malam
Merangkai
cerita dalam zona tanpa batas, multi dimensi
Aku
terlarut dalam butiran hujan yang menyerang bagai peluru
Taukah
kamu
Bahwa
hujan itu
Menghantarkan
frekuensi rinduku
Berlari
mengukur apakah angka-angka yang muncul ini palsu
Tapi
ketika aku tiba
Sudah
siapkah kau dengan rindu meter
Untuk
mengukur kadar rinduku
Rupanya
pusaran waktu ini berhasil menjebakku
Detik,
menit, jam menghujam sel-sel otak
Teryata
waktu itu relatif gumamku
Dan
rindu ini tetap hidup pada sekat-sekat waktu
Untukmu
yang terindu
Kutitipkan
pesan lewat angin malam yang membelai langit
Aku
rindu padamu
Langganan:
Postingan (Atom)